DUBAI, suaralira.com – Indonesia terpiliah menjadi Council Member Region E International Telecommunication Union (ITU). Council Member Region E bersama 12 negara lainnya yaitu Australia, Tiongkok, India, Iran, Jepang, Kuwait, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Saudi Arabia, Thailand dan UAE. Dalam acara Council Member ITU di Dubai, Uni Arab Emirates, Senin (5/11/2018).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, Indonesia terpilih menjadi Council Member Region E International Telecommunication Union (ITU). Agenda untuk mendorong transformasi global dengan kebijakan afirmatif atau keberpihakan mengenai pemerataan akses internet.
"Alhamdulillah, Indonesia dipilih (kembali) sebagai Council Member Region E bersama 12 negara lainnya yaitu Australia, Tiongkok, India, Iran, Jepang, Kuwait, Pakistan, Filipina, Korea Selatan, Saudi Arabia, Thailand dan UAE, " ujar Rudiantara.
Dalam ITU Plenipotentiary Conference ke-18 itu, Indonesia menawarkan inisiatif untuk mendorong percepatan transformasi terutama mengenai pemerataan akses internet. Melalui lobi dan pertemuan tak kenal waktu, Delegasi Republik Indonesia yang dipimpin langsung oleh Menteri Rudiantara berhasil menggalang dukungan untuk Indonesia menjadi Anggota Dewan ITU.
"Tugas menanti kita untuk bisa men-drive proses percepatan transformasi ITU dalam ITU Council," ungkap Rudiantara optimistis.
Menurut Rudiantara, model kebijakan keberpihakan Indonesia menjadi referensi pemerataan akses internet secara global. "Dapat dijadikan contoh bagi ITU untuk menerapkan kebijakan yang sama bagi hampir setengah populasi dunia yang belum memiliki akses internet," tandasnya.
Bahkan Menteri Kominfo menyatakan, ke depan sumberdaya manusia dari Kementerian Kominfo dan Indonesia akan menjadi konsultan bagi ITU untuk mengeksekusi kebijakan keberpihakan.
"SDM Kominfo atau BAKTI dan industri bisa menjadi narasumber atau konsultan bagi ITU dalam mengeksekusi kebijakan keberpihakannya," tambahnya.
Rudiantara mengharapkan, orientasi global sebagai anggota ITU menjadi nilai tambah tanpa mengesampingkan kebijakan di dalam negeri. "Sudah saatnya Kominfo senantiasa berorientasi internasional tanpa meninggalkan kewajiban nasional. Sekali lagi, Kominfo bisa!," tandasnya.
Menteri Kominfo menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh negara sahabat, media, industri dan asosiasi dalam mendukung keterpilihan Indonesia sebagai anggota dewan ITU.
"Terimakasih kepada teman-teman yang membantu secara langsung maupun tidak atas dipilihnya (kembali) Indonesia. Saya bangga teman-teman," ujarnya.
Konferensi badan pembuat kebijakan tertinggi ITU yang diadakan empat tahun sekali itu menjadi kunci arah kebijakan dan peran organisasi di masa depan berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh dunia. Seluruh negara anggota ITU menetapkan kebijakan umum perserikatan, mengadopsi rencana strategis dan keuangan empat tahun; dan memilih council member atau anggota dewan.***(rls/ Kominfo)