JAKARTA, suaralira.com - Satgas Gabungan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Sumatera Selatan menangkap empat orang pelaku pembakaran di wilayah Desa Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Diduga para pelaku sengaja membakar lahan.
"Dari hasil penyelidikan, dugaan sementara, lahan sengaja dibakar. Diduga ada pihak yang sengaja menyebabkan kebakaran lahan untuk menghemat biaya, selanjutnya dijadikan kebun. Sebagai langkah awal, Tim Satgas telah menangkap 4 orang pelaku pembakaran di wilayah Desa Jejawi, OKI," kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan lewat keterangannya, Selasa (13/8/2019).
Keempat pelaku diserahkan ke pihak kepolisian untuk diperiksa lebih lanjut. Tim Satgas juga sudah memasang garis polisi di bekas kebakaran lahan dan memasang pelang bahwa area tersebut dalam pengawasan dan penyelidikan petugas. Satgas Karhutla terdiri dari unsur TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, MPA serta masyarakat.
Djohan mengatakan dalam upaya pemadaman karhutla, dikerahkan empat helikopter water bombing BNPB. Selain itu Satgas Gabubungan Karhutla bersama masyarakat juga terus memadamkan api hingga malam menjelang.
Pada hari ini, dia mengatakan ada puluhan titik api yang tersebar di wilayah Sumsel. Titik api tersebut ditemukan dua titik panas di Desa Palu dan Desa Muara Baru Kecamatan Pemulutan di Kabupaten Ogan Ilir. Lahan yang terbakar sekitar 7 hektare.
Di wilayah Ogan Komering Ilir ditemukan titik api di Desa Sei Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam, lahan terbakar 1 hektare. Dan di Desa Penyandingan, Kecamatan Tulung Selapan sekitar 2 hektare.
Selanjutnya, di wilayah Kabupaten Muba, beberapa titik api terdapat di Babat Toman, Sanga Desa, dan Bayung Lincir. Kemudian di wilayah Kabupaten Muara Enim titik api berada di Desa Suka Merindu, Kecamatan Sei Rotan. Titik api juga ditemukan di Desa Sri Agung dengan lahan yang terbakar sekitar 0,25 hektare.
"Meski kebakaran lahan sebagian besar di lima Kabupaten yakni, Ogan Ilir (OI), OKI, Muara Enim, Muba, dan Banyuasin dapat dipadamkan, petugas masih bersiaga di lokasi karena masih ada kepulan asap kecil di beberapa titik. Pendinginan terus dilakukan agar bara api di dasar gambut tak berkobar lagi," kata Djohan. (dtc/sl)