Mobil ambulan milik RSUD yang sampai kini di simpan alias tak di gunakan

Dugaan Korupsi Pengadaan Mobil Ambulan dan Alat Kesehatan RSUD Indrasari Rengat

Rengat (Riau), Suaralira.com -- Setelah viral hingga ditangani oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), kasus dugaan korupsi pengadaan Alkes di rumah sakit umum daerah (RSUD) Inhu Pematang Reba, kini pemerintah daerah melalui rumah sakit umum kembali disorot tentang anggaran pengadaan satu unit mobil ambulance dengan nilai fantastis hingga mencapai miliyaran rupiah.
 
Tidak sampai disitu, pembelian satu unit mobil Ambulance di Pos anggaran RSUD Indrasari Rengat diduga tak ada guna dan tanpa azas manfaat. sebab, mulai dibeli hingga kini diduga armada itu diparkirkan begitu saja oleh pihak rumah sakit alias diasinkan, seakan-akan bekal para oknum tertentu ketika menghadap dunia akhirat. 
 
Dari informasi yang dirangkum awak media ini, bahwa untuk pembelian mobil Ambulance tersebut menelan anggaran mencapai lebih kurang 1 milliar pada tahun 2016 lalu yang bersumber dari Dana BLUD RSUD Indrasari Rengat. Hal ini diduga ada indikasi kong kali kong serta pemubajiran anggaran daerah.
 
Team dari lancang kuning dan awak media saat konfirmasi langsung kepada Direktur RSUD Indrasari Pematang Reba "drg Sri Dharmayanti" kamis (02/07/20) untuk menindaklanjuti data informasi yang dihimpun. Namun, Sri Dharmayanti enggan mau dikonfirmasi dengan tatap muka. Ia malah memilih dengan jalur whatsaap saja. 
 
"Saya lagi rapat zoom meeting dengan kementerian kesehatan pak, kalau ada yang mau dipertanyakan silahkan lewat WhatsApp saja," Pintanya.
 
Berdasarkan permintaan Sri Dharmayanti, tim langsung melayangkan pertanyaan sebanyak 6 (enam) poin melalui pesan singkat WhatsApp pribadi Direktur RSUD Indrasari Rengat tekait pengadaan ambulance yang di asinkan tersebut, yaitu:
 
1. Berapa anggaran yang digelontorkan untuk pembelian 1 (satu) unit Mobil Ambulance tersebut? 
 
2. Tujuan Pembelian Ambulance itu di Peruntukan untuk apa? 
 
3. Apakah ambulance yang ada tak cukup untuk fasilitas di RSUD Indrasari Rengat? 
 
4. Mengapa Armada Ambulance itu tak dioperasikan? 
 
5. Apakah tidak mubazir /pemborosan anggaran daerah yang telah tersalurkan karena unit ambulance tersebut tidak ada kegunaannya (diasinkan) ? 
 
Saat ini berapa jumlah ambulance yang dimiliki RSUD Indrasari Rengat yang selalu siaga / Siap Pakai di rumah sakit untuk mengangkut pasien ? 
 
Informasi yang kami dapat bahwa saat pengadaan Mobil itu, ibu sebagai PPK (Pejabat Pembuat Kominten), apakah itu benar ?
 
Dari Konfirmasi yang di layangkan awak media ini, Sri Dharmayanti memilih bungkam seribu bahasa dan tidak memberikan tanggapan konfirmasi dan juga klarifikasi atas pertanyaan tersebut, diduga seakan-akan ada hal terselubung yang harus ditutupinya.
 
Aneh bin ajaib, Sri Dharmayanti malah bertanya balik kepada awak media ini "Dapat informasinya darimana pak.? Tanyanya singkat. 
 
Tidak behenti sampai disitu, awak media ini semakin penasaran, dan tim mencoba konfirmasi lagi melalui contak person pribadinya, eh malah tidak aktif.
 
Hingga berita ini diturunkan, Direktur RSUD Indrasari Rengat pilihan Bupati Yopi tersebut belum memberikan keterangan Pers.
 
Secara terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hulu, Suharyanto yang menjabat sebagai Ketua Komisi IV akhirnya angkat bicara atas informasi yang terjadi di RSUD Indrasari Rengat. Pihaknya akan mengagendakan Hearing dan turun secara langsung ke lokasi untuk memastikan informasi Ambulance yang di Asin-Kan tersebut.
 
"Ya, dalam waktu dekat ini kita akan segera memanggil Direktur RSUD untuk dihearing juga rapat dengar pendapat (RDP) berkaitan tentang adanya dugaan pemubaziran anggaran daerah tersebut, singkat Suharyanto.
 
Diwaktu yang berbeda, aktivis anti korupsi dari Kantor LSM Komunitas Pemberantas Korupsi tingkat pusat akan segera turun ke Rengat-Inhu untuk membongkar dugaan korupsi yang terjadi selama ini.
 
"Dalam waktu dekat kita turun" Kata Zos S H melalui telpon pribadinya. 
 
Menurut Zos S H, Tujuan pihaknya turun ke Inhu untuk mengumpulkan data tambahan terkait sejumlah dugaan Korupsi skala besar di Inhu. Apabila sudah lengkap seluruhnya, pihaknya akan Eskak koordinasi ke pihak penegak hukum guna pengusutan lebih lanjut, Tutupnya, ( kusjul/sl )