Ketua AKBP Bersama Koordinator Parkir Sambangi Ketua DPRD Pekanbaru

Pekanbaru, Suaralira.com -- Ketua Asosiasi Koordinator Bersatu Parkir (AKBP) Pekanbaru, Zulfan SH bersama rekan-rekan koordinator parkir yang tergusur akibat dari kontrak parkir PT Datama, mengunjungi sekaligus berkoordinasi kepada ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani diruang kerjanya pada Senin (8/3/2021).
 
Kunjungan Zulfan dan Rekan Koordinator Parkir sekaligus mempertanyakan surat berkas dari koordinator parkir yang masuk dua Minggu yang lalu.
 
Lebih lanjut Zulfan menyampaikan aspirasi dan kronologis peristiwa sesuai kejadian dilapangan bahwa, system pelaksaaan pengelolaan parkir oleh oknum petugas dari PT Datama tidak sesuai dengan surat edaran UPT parkir, yang mana pihak PT Datama harus memberdayakan koordinator parkir bersama sama mengelola di lapangan.
 
Para koordinator pun sebenarnya siap bekerjasama dan Mendukung penuh meningkatnya PAD parkir, tapi tidak seperti itu caranya. Tidak kondusif dan berkesan arogan, dan diduga intrik  "intimidasi" sehingga mereka rekan2 koordinator tidak nyaman untuk bekerja secara psikologis.
 
Akhirnya banyak koordinator mundur karena kesepakatan dan kesempatan tidak seimbang dan tidak sesuai dengan arahan surat edaran UPT Dishub Pekanbaru.
 
Jadi kawan2 merasa takut, dan itu yang disampaikan oleh rekan2 koordinator parkir dilapangan. 
 
Kemudian Zulfan yang juga pengurus DPD LSM LIRA Pekanbaru menambahkan bahwa, kejadian ini tidak sesuai Visi Misi Walikota Pekanbaru Tahun 2012-2017 butir 3 yang menyebutkan :
 
"Mewujudkan masyarakat berbudaya Melayu, bermarabat dan bermarwah yang memiliki iman dan taqwa, berkeadilan meningkatkan kesejateraan serta hidup dalam rukun dan damai".
 
Dalam pertemuan ini, terdapat saudara kita buk Epi yang merupakan seorang janda anak empat menangis didepan ketua DPRD Kota Pekanbaru, yang mana beliau merasa pencarian hidup dari sana (parkir) sekarang tidak ada.
 
Epi mengatakan, Hutang sana hutang sini. Tolonglah pak ketua, ini adalah bukti yang bertentangan dengan Visi Misi Walikota Pekanbaru, dan secara langsung dikatakannya, dia dan keluarga ter dzolimi oleh oknum2 petugas lapangan PT Datama. 
 
Lebih lanjut dikuatkan dengan cerita salah satu korlap buk Epi bahwa, titik parkir sudah dibayar per bulan kepada PT Datama dengan bukti kwitansi, seminggu kemudian diusir tidak boleh jaga parkir oleh oknum PT Datama, ini jelas melanggar kesepakatan dalam surat edaran UPT parkir Dishub Pekanbaru.
 
Jika ini terbukti mengandung unsur penipuan, tentu kami minta pertanggungjawaban dan keadilan. Karena pedih dan sakit rasanya, uang itu hasil pinjaman dengan orang lain yang berharap dibayar nantinya dengan uang parkir yang dapat, "sambil menangis ibu Epi menyampaikan.
 
Gak mungkin kami melawan perusahaan besar dan kuat serta banyak uang yang mana bisa memberi garansi jaminan milyaran sebagai syarat prinsip sebelum kontrak dimulai, dan kami mana ada uang sebanyak itu.  Jadi gak mungkin kami melawan kepentingan ini. Dan kami minta maaf kepada PT Datama yang juga saudara kita. 
 
Sementara kami koordinator parkir hanya rakyat kecil, jangankan milyaran, jutaan saja sudah sulit. Untuk itu hal ini kami lakukan bukan mencari siapa yang salah, tapi mencari dimana letak kesalahannya dalam proses system pengelolaan parkir sehingga sesuai harapan Kadishub Pekanbaru melalui BLUD.
 
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) dari parkir tercapai dan itu kami dukung, kalau bisa kami di ikutkan dalam proses pengelolaan parkir saat ini.
 
Kami sebagai pelaku dalam riwayat dan sejarah parkir di Pekanbaru tidak bisa dipisahkan, apalagi sosok seperti bapak Tar Tar yang sudah 43 tahun mengelola parkir, dan plus jangan dong kami diusir begitu saja, kenapa?
 
Karena lapak parkir itu sebelumnya kami yang dapat, mengurus, melayani dan menyetor ke dishub. Jadi tolonglah kami dihargai sebagai pelaku sejarah dalam dunia parkir di pekanbaru.
 
Kutipan dari hadist Rasulullah Nabi Muhammad SAW. "Sebaik baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (yang lain)" (HR Ahmad, ath -Thabrani, ad - Daruqutni).
 
Diakhir pertemuan, ketua menjelaskan protap dalam hal menampung aspirasi dan pengaduan melalui proses, dan beliau sangat mendukung perjuangan ini dan mengawal terus perjuangan ini baik secara langsung atau melalui komisi yang ditunjuk dalam disposisi yang telah diberikan. "Tutup Hamdani. ***(sl)