Suaralira.com, Meranti -- Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti Lakukan Penandatanganan MOU Kesepakatan Bersama Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting Antara Pemkab Meranti dengan PT RAPP Serta Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar, Senin (11/07/2022).
Acara dimulai dengan penyampaian Sakinul Wadi SE selaku Kepala Bappeda dia mengatakan bahwa, pada pagi ini kita akan melakukan MOU kerjasama dengan PT RAPP dan Tanoto Foundation upaya percepatan stanting. Mudah-mudahan kita dapat berkolaborasi dengan baik untuk menyelesaikan permasalahan yang ada Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Selanjutnya dapat kami laporkan bahwa sesuai dengan arahan Bupati, terkait dengan mutu pendidikan ini merupakan amanat dari RPJMD atau target kepala daerah untuk mewujudkan Meranti Maju, Cerdas dan Bermartabat. Kami dari bappeda kami ingin menyampaikan siap berkolaborasi dengan PT RAPP dan Tanoto Foundation setelah melakukan Mou nantik", ungkapnya Sakinul Wadi.
Selanjutnya JM Stackholder Wan Jack Anza dari pihak PT RAPP dia mengatakan bahwa, pada kesempatan ini kami menyampaikan bahwa kami berkomitmen agar meselaraskan sesuai dengan program Bupati Meranti. Dan kita sadari yang terdepan adalah Pemkab sementara kami adalah pendukung.
"Kami siap untuk bersatu padu untuk mendukung Bupati sesuai dengan program Bupati mudah mudahan dengan melakukan Mou kita dapat bekerja sama dengan baik dan saling membagun kabupaten yang lebih baik", ungkapnya JM Stackholder PT RAPP Wan Jack Anza.
Selanjutnya penyampaian Bupati Meranti H Muhammad Adil SH MM dia mengatakan bahwa, atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Bapak Pimpinan PT RAPP dan Tonoto Foundation yang telah sudi berkunjung, sekaligus melakukan kerjasama dengan kami
pada hari ini.
Semoga kerjasama ini bermanfaat bagi mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Kepulauan Meranti.
Salah satu permasalahan pembangunan nasional sekaligus menjadi isu strategis nasional dan daerah saat ini adalah tingginya prevalensi Stunting. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi Stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2021 tercatat sebesar 23,3%. Target Nasional, tahun 2024 prevalensi stunting turun menjadi 14%.
Angka prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti masih tergolong tinggi, dan di atas standar WHO sebesar 20%. Prevalensi Stunting Provinsi Riau tahun 2021 tercatat 22,3%. Untuk mempercepat penurunan Stunting, pemerintah menerapkan pendekatan intervensi secara konvergen yang melibatkan multisektor di berbagai tingkatan. Pelaksanaan intervensi secara konvergen dilakukan dengan menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama.
Yaitu memastikan layanan dari setiap intervensi gizi spesifik dan sensitif tersedia di kabupaten/kota dan desa, dan dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat yang membutuhkan, terutama ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-23 bulan yang disebut sebagai rumah tangga 1.000 HPK atau sasaran prioritas dan sasaran penting, yaitu anak usia 24-59 bulan, wanita usia subur dan remaja putri.
Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab langsung Stunting yang meliputi kurang asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi. Sedangkan intervensi gizi sensitive menyasar penyebab tidak langsung Stunting yang mencakup peningkatan akses pangan bergizi, peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan gizi ibu dan anak, peningkatan akses dan serta mudah diakses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, dan peningkatan penyediaan air minum, air bersih dan sarana sanitasi.
Data capaian cakupan intervensi gizi spesifik dan sensitive kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2022 masih terdapat beberapa indikator yang capaiannya rendah. Untuk itu perlu dukungan dari seluruh lintas sektor termasuk peran swasta melalui program Tanggungjawab Sosial Perusahaan seperti yang dilakukan oleh PT RAPP dan Tonoto Foundation, untuk bersama-sama mengentaskan Stunting.
Pimpinan PT RAPP dan Tonoto Foundation, Hadirin yang berbahagia, Salah satu kegiatan prioritas yang ditetapkan pemerintah adalah pendampingan kepada keluarga berisiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari bidan desa, kader PKK dan kader KB. Secara Nasional sudah terbentuk 200 ribu Tim Pendamping Keluarga atau 600 ribu orang.
Jumlah TPK di Kabupaten Kepulauan Meranti sekitar 700 orang. TPK ini bertugas untuk melakukan pendampingan kepada remajalcalon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan, sehingga memiliki pemahaman yang cukup dalam upaya pencegahan stunting.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui OPD terkait telahpun mengalokasikan anggaran pada APBD, dalam upaya intervensi pencegahan stunting. Namun hal itu belumlah memadai. Karena itu perlu dukungan dan peran lintas sektor termasuk PT RAPP dan Tanoto Foundation.
Oleh karena itu, saya menyambut baik program dan kegiatan penurunan dan diselenggarakannya penandatanganan Mou dan Perjanjian Kerjasama pada sebagai upaya untuk bersama. menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pimpinan PT RAPP dan lonoto Foundation, Hadirin yang terkait dengan Mou Sekolah Dasar di Kepulauan Meranti antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan PT RAPP, menyambut baik dilakukannya kerjasama ini, dengan harapan
pihak perusahaan bersedia membantu mewujudkan program strategis Kepala Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus meningkatkan Kepulauan Meranti, yakni melalui program bantuan baju seragam dan sepeda bagi siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Untuk diketahui bersama, bahwa berdasarkan data Raporn Pendidikan, Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang pendidikan PAUD di Kabupaten Kepulauan Meranti, tercatat sebesar 42,7% dari target nasional 100%, dan APM SD sederajat sebesar 92,25% dari target 100% serta APM SMP Sederajat sebesar 64,48% dari target 100%.
Dari data tersebut terlihat bahwa APM PAUD dan SMP Peningkatan Mutu Pendidikan saya Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten masih sangat rendah dari standar minimum nasional 100%. Untuk itu perlu dukungan dari lintas sektor termasuk PT RAPP untuk membantu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mewujudkan target pendidikan sesuai dengan standar nasional.
"Kalau bisa saya mintak ketika memberikan bantuan agar tersusun tidak berserakan lebih tepatnya agar fokus, seperti saya maksudkan agar dibantu dimana wilayah operasi misalnya Pulau Merbau, Tasik Putri puyu karna disana tingkat kemiskinan tinggi", katanya H Muhammad Adil SH. (Sang/sl)