Suaralira.com, Inhu (Riau) -- Upaya percepatan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS), Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu Laksanakan Rapat koordinasi dan Perumusan Konsep Penanganan ATS yang diselenggarakan pada hari Jum’at pagi (9/12/2022) di Ruang Rapat Thamsir Rahman Lantai 4 Kantor Bupati Indragiri Hulu .
Sekretaris Daerah Indragiri Hulu Ir H Hendirzal MSi langsung pimpinan rapat tersebut yang dimoderatori oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hulu Kamaruzaman S Sos MSi.
Rapat koordinasi dilaksanakan untuk penyamaan persepsi dan pemahaman sekaligus sebagai koordinasi multi pihak dan Peduli Pendidikan dengan mengundang lintas sektor, diantaranya Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Indragiri Hulu, seluruh camat, Kepala Dinas PMD, Kepala Bagian kesra, Korwil pendidikan dan OPD lainnya.
Dalam arahan yang disampaikan oleh Hendrizal menyampaikan ada tiga (3) persoalan anak putus sekolah pada pandemi Covid-19 yaitu anak di berikan Android oleh orang tua sehingga penggunaan Android oleh anak-anak kita tidak terkontrol tujuannya untuk semua tanggung jawab kita semua terutama orang tua karena pihak sekolah tidak bisa menyelesaikan sendiri karena waktu yang terbatas.
Android memang sangat di butuh kan untuk sekolah karena sebagian informasi tentang pelajaran di sekolah melalui android itu sendiri dan dari situ lah pembodohan untuk anak SD dan SMP akibat nya anak-anak terlibat Narkoba dan juga seks bebas.
Saat ini sekitar " 4 malam yang lalu Saya memerintahkan satpol PP untuk merazia di RTH pematang reba di situ di temukan beberapa pemuda tingkat SMP dan SMA berkumpul minuman keras". Kata Hendrizal.
Sementara Dalam paparan Kadis pendidikan Kamaruzaman menjelaskan dari beberapa data ada 2.000 lebih anak tidak sekolah, dari data tersebut juga ada anak putus sekolah dan itu baru data sementara maka dari itu perlu penanganan lintas sektor, "ucapnya.
Langkah ini bertujuannya memastikan akses pendidikan bisa terjangkau, Menurun kan jumlah anak putus sekolah, Mendampingi dari sisi ekonomi dan menurunkan kemiskinan."Konsep penanganan masalah ini dapat melalui Aplikasi "Yuk Sekolah", sebut Kamaruzzaman.
"Selain itu juga Kamaruzaman mengatakan setelah ini akan ada rapat lanjutan terkait penurunan Anak putus sekolah ini dan Aplikasi yang akan kita jalan kan, "tambahnya. (P44s/sl)