BANDUNG (suaralira.com) - Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid menegaskan pemuda remaja masjid bisa menjadi garda terdepan dalam memerangi atau menghindarkan bahkan menjawab berbagai stigma negatif yang selalu dituduhkan kepada generasi muda seperti tawuran, narkoba, terorisme hingga LGBT (Lesbi, Gay, Biseks dan Transgender).
Pernyataan tersebut disampaikan Hidayat Nurwahid saat memberikan sosialisasi empat pilar kepada 200 lebih pemuda perwakilan tergabung dalam pengurus Jaringan Pemuda Remaja Islam (JPRMI) nasional dan 30 perwakilan JPRMI tingkat provinsi se-Indonesia, di Bandung, Sabtu (27/2) sore.
Hidayat menegaskan partisipasi pemuda khususnya pemuda muslim dalam sosialisasi empat pilar bisa membantu menghapus tuduhan sebagian kalangan bahwa Islam itu teroris. “Keterlibatan JPRMI dalam sosialisasi ini juga menunjukkan generasi muda muslim yang baik, mau melaksanakan ajaran agama, mencintai NKRI, “ ujar Hidayat Nurwahid didampingi Ketua Fraksi PKS MPR RI sekaligus Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI, TB Soemanjaja.
JPRMI merupakan komunitas pemuda berjaringan yang tersebar di 30 provinsi se-Indonesia dengan jumlah pengurus sekitar 55 ribu orang.
Hidayat menambahkan sosialisasi di kalangan JPRMI ini juga bisa mengubur kekhawatiran sebagian orang terhadap generasi muda, seolah-olah para pemuda itu hanya suka berhura-hura. “Saya berharap pemuda dan remaja masjid bisa menjadi bagian solusi dari kekhawatiran selama ini yang dialamatkan kepada remaja seperti LGBT, tawuran maupun narkoba, “ katanya seraya menambahkan kalau sosialisasi ini difahami baik oleh anak-anak muda dan remaja, maka tidak akan yang terpengaruh ajakan LGBT.
Lebih jauh kata Hidayat, hubungan Islam dan negara Indonesia sudah terjalin sejak zaman kerajaan dan berlangsung harmonis dengan bersama-sama melawan penjajah. “Jadi, kalau sekarang dikatakan Islam adalah teroris, tentu saja itu adalah tuduhan yang sangat keji. Apalagi sudah terbukti Islam bukan teroris, bahkan menentang terorisme, “ katanya.
Hal senada dikatakan oleh TB Soemanjaja. JPRMI merupakan generasi muda Islam, bagian umat Islam dan bagian integral bangsa Indonesia. Sebagai calon pemimpin bangsa JPRMI harus menguasai metode sosialisasi empat pilar, menjadi mentor dan diharapkan mulai menjadi pemimpin yang dimulai dari tingkat RT/RW di wilayahnya masing-masing.
“Mereka (JPRMI) calon pemimpin di masa mendatang. Mereka tidak boleh jauh dari nilai-nilai kebangsaan kita. Mereka-lah Semestinya memperjuangkan cita-cita para pendiri bangsa dan negara. Jadi mereka harus menguasai pilar-pilar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, “ ujarnya. (b/sl)