JAKARTA (suaralira.com) - Ketua MPR Zulkifli Hasan berjanji akan memperjuangkan untuk memperkuat BNN setara dengan lembaga tinggi atau selevel KPK. Penguatan BNN sebagai lembaga tinggi di bawah presiden itu diharapkan agar BNN lebih bergigi dalam memerangi Narkoba. Selama ini kinerja BNN kurang maksimal karena kedudukan BNN setara dengan eselon I.
Zulkifli mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat kordinasi dengan delapan lembaga tinggi negara seperti Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial (KY), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Presiden, Mahkamah Konstitusi (MK),MPR, DPR dan DPD RI.
“Setelah ini kami akan rapat kordinasi dengan delapan lembaga tinggi negara untuk memperjuangkan BNN setara dengan Kementerian. Bila perlu BNN harus diperkuat selevel KPK dan negara tidak boleh kalah memerangi Narkoba, “ ujar Zulkifli setelah memperoleh paparan kinerja BNN oleh Kepala BNN Budi Waseso di kantor BNN Jakarta, Jum’at (4/3).
Zulkifli memberikan apresiasi atas kinerja BNN yang terus memerangi Narkoba. Di tengah kondisi darurat Narkoba, saat ini tak ada satu pun kelompok yang tak tersentuh oleh Narkoba sehingga diperlukan dukungan untuk petugas dan aparat untuk tidak menyerah dan negara tidak kalah dalam penanganannya.
"MPR datanguntuk memberikan apresiasi atas kinerja di bawah komando Budi Waseso. Beliau mengatakan negara tidak boleh kalah menghadapi darurat narkoba," katanya.
Zukifli mengaku deg-degan dalam memerangi Narkoba. Jika dulu hasil tangkapan BNN hanya kisaran hitungan gram, tapi saat ini sudah mencapai ton-tonan. Menurutnya bagaikan hantu karena kapan pun bisa memasuki wilayah rumah sendiri dengan daya rusak yang dahsyat.
"Bayangkan narkoba tidak pilih orang, bisa TNI, Polri, profesor, anak SD, PNS, DPR hingga ulama di kalangan pesantren. Saya bukan lihat perorang, bisa saja kita atau keluarga, narkoba ini musuh bersama. Memberantas narkoba bukan hanya tugas BNN tetapi tugas semua," ujar Ketua Umum PAN itu.
Zulkifili menambahkan lembaga MPR/ DPR itu lembaga representasi rakyat yang peranannya sebagai pelopor di masyarakat. Karenanya MPR dan DPR harus jadi contoh, dalam melakukan pencegahan terhadap narkotika di lembaga itu.
“MPR sebagai lembaga negara mendukung bersih-bersih barang yang rusak. Keluarga kita dan generasi muda harus diselamatkan dan Narkoba harus diperangi secara bersama-sama, “ ujarnya.
Sedangkan Budi Waseo menegaskan gedung BNN yang ditempatinya merupakan gedung milik Polri, bukan kepunyaan BNN. Kapolri hingga kini masih memberikan kesempatan untuk menempati gedung yang berada di kawasan Cawang Jakarta Timur itu, seraya meminta BNN berupaya untuk memiliki gedung sendiri.
Budi juga mengeluhkan minimnya adalah sarana dan prasarna BNN untuk menjangkau ke BNN di daerah, apalagi teknologi yang dimiliki masih sangat terbatas. Namun Budi meyakini tahun 2016 ini, BNN akan memiliki gedung sendiri, apakah gedung baru atau menggunakan gedung negara lainnya.
Mantan Kabareskrim menambahkan kekuatan personilnya hanya 4600 atau jauh dari jumlah ideal yang harus dimiliki yakni 74 ribu personil. Dengan keterbatasan personil dalam menghadapi ancaman narkoba di seluruh Indonesia, Budi menegaskan BNN tak akan menyerah untuk memberantas Narkoba. “Saat ini BNN juga masih minim sarana dan prasarna BNN untuk menjangkau ke BNN di daerah, apalagi teknologi yang dimiliki masih sangat terbatas, “ katanya.
Lebih jauh kata Budi, pangsa pasar terbesar dan nyaman di dunia adalah di negara Indonesia. “Tak ada negara di dunia, yang tidak menyasar ke Indonesia. Semuanya baik Timur Tengah, Pakistan, Amerika Selatan maupun Afrika memiliki sasaran ke Indonesia, “ katanya. (bs/sl)