JAKARTA (suaralira.com) - Nenek Saeni, penjual nasi di Serang, Banten, yang dirazia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) karena berdagang di bulan puasa, mendadak terkenal setelah berita tentang peristiwa razia terhadap warungnya diberitakan media dan menjadi viral di media sosial.
Seorang netizen bernama Dwika Putra kemudian mencoba menggagas penggalangan donasi untuk Saeni lewat Twitter di @dwikaputra. Sampai Sabtu malam pukul 21.00 WIB, donasi untuk Saeni yang terkumpul mencapai Rp 176.375.193.
Angka ini diprediksi akan terus bertambah karena Dwika belum menghentikan pengumpulan donasi ini. Minggu (12/6/2016) pagi ini, rencananya akan kembali diumumkan jumlah total donasi yang terkumpul dari para simpatisan.
Sebelumnya, Satpol PP merazia dagangan di warung nasi Saeni, Rabu (08/06/2016). Petugas membungkus semua makanan yang dijual di warung tersebut tanpa tersisa, Saeni pun menangis.
Saeni sempat sakit setelah warungnya dirazia Satpol PP. Saeni mengaku kaget ketika Satpol PP merazia warungnya karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan atau peringatan. Saat razia terjadi, dia mengaku baru saja selesai memasak untuk dagangan di warungnya,
Dia mengaku mulai memasak pukul 10.00 WIB dan selesai 2,5 jam kemudian. "Pintu warung sebenarnya juga sudah ketutup rapat, jendela dikasih kain, menghormati yang lagi puasa," tuturnya.
Dwika yang mengumpulkan donasi untuk Saeni akan menggalang kerjasama dengan beberapa pihak untuk menyalurkan donasi yang terkumpul. Selain Saeni, bantuan donasi juga akan diserahkan kepada pedagang lain yang menjadi korban razia Satpol PP. (***)