Ketum Golkar : Banyak Prestasi Diukir Jokowi

JAKARTA, SUARALIRA.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai banyak prestasi yang diukir selama kurun dua tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Salah satunya adalah keberhasilan dalam pengampunan pajak atau Tax Amnesty (TA) di saat kondisi perekonomian dunia sedang melemah.
 
"Presiden ketujuh RI Jokowi membuat program yang bisa menambah pemasukan uang negara. Ada hal neraca keuangan kita menurun, tapi tax amnesty kita memberikan masukan bagi negara,” kata Setya Novanto usai ziarah  dalam rangka memperingati HUT ke-52 tahun Partai Golkar di Taman Makam Pahlawan (TMP)  Kalibata, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
 
Keberhasilan lain Joko Widodo yang dinilai Setya Novanto telah berhasil di bidang pembangunan infrastruktur, maritim dan pertanian. Karenanya, Setya Novano meminta semua pihak ikut mengawasi kinerja Presiden Jokowi dan kabinetnya, sehingga pemerintah dapat bekerja sesuai dengan Nawacita. “Kita mengawasi bersama agar pemerintah bisa terus menjalankan tugas dengan baik,” ujarnya.
 
Tanggal 20 Oktober 2014 lalu, Jokowi-JK dilantik menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden setelah menang di Pilpres 2014. Pada Pilpres 2014, Jokowi-JK mendapatkan suara sebanyak 70.633.594 (53,15 persen) sedangkan Prabowo-Hatta sebanyak 62.262.844 (46,85 persen).
 
Usai ziarah ke TMP Kalibata, rangkaian HUT Partai Golkar di lanjutkan dengan tasyakuran pemotongan sebanyak 52 tumpeng dan santunan kepada 1964 anak yatim piatu di kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta. 
 
Dalam sambutannya di depan pengurus Partai Golkar dan hampir 200 anak yatim, Setya Novanto berpandangan Partai Golkar tidak lagi dianggap sebagai partai angkatan tua. "Partai Golkar sekarang sudah dianggap partai anak muda. Banyak kader Golkar yang telah keluar dan menjadi Bupati/Walikota/Gubernur berkeinginan masuk kembali ke partai berlambang pohon beringin. 
 
"Hal ini dapat menjadi kekuatan baru, kekompakan baru antarelemen partai dari Dewan Pembinaan, pakar hingga pengurus Golkar. Kami harap terus menjaga kekopakan dan menghindari konflik yang pernah terjadi, " ujarnya.
 
Ditambahkan Novanto, kekompakan itu, berakibat pada peningkatan elektabilitas Partai Golkar. Saat dilantik menjadi Ketum Partai Golkar  baru mencapai 7,4 persen, namun saat ini elektabilitas partai Golkar sudah mencapai 16 persen seiring usainya konflik internal di tubuh partai. 
 
Keberhasilan peningkatan elektabilitas tersebut kata Novanto tak lepas dari keputusan Rapimnas Partai Golkar untuk memenangkan Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019 mendatang.  Hingga saat ini Partai Golkar setiap ke daerah selalu bersama-sama mensosialisasikan Joko Widodo sebagai capres 2019, sebab elektabilitas Joko Widodo yang sebelumnya hanya 55 persen saat ini sudah meningkat menjadi 65 persen.  (bbgsl)