JAKARTA (suaralira.com) - Harga minyak dunia kembali merosot 2 persen pada Jumat (Sabtu pagi WIB), di tengah meningkatnya kekhawatiran pasar atas berlanjutnya kelebihan pasokan minyak global.
Data terbaru menunjukkan adanya tren kelebihan pasokan global baru-baru ini, dan para analis mengatakan ada kemungkinan bahwa harga minyak akan tetap pada tingkat saat ini dalam beberapa minggu ke depan.
Perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan, jumlah rig di Amerika Utara naik 21 rig menjadi 744 rig pada minggu ini. Perusahaan melaporkan awal pekan ini bahwa jumlah rig di seluruh dunia untuk Oktober tahun ini adalah 1.620 rig, naik 36 rig dari 1.584 yang dihitung pada September.
Produksi minyak mentah negara-negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkat 240.000 barel menjadi 33,64 juta barel per hari pada Oktober, dibandingkan dengan angka yang tercatat pada September, menurut laporan bulanan OPEC yang dirilis pada Jumat seperti ditulis Antara, Sabtu (12/11).
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan proyeksinya untuk produksi minyak dari negara-negara di luar OPEC pada tahun depan. Dikatakan negara-negara non-OPEC akan melihat pertumbuhan produksi hampir 500.000 barel per hari, meningkat dari estimasi 110.000 barel badan itu pada bulan lalu.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun USD 1,25 menjadi menetap pada USD 43,41 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari turun USD 1,09 menjadi ditutup pada USD 44,75 per barel di London ICE Futures Exchange.