Dirum PDAM Tirta Patriot : Kita Kelola Bukan Ambil Aset

BEKASI (suaralira.com) - Banyaknya pemberitaan yang tidak terarah tentang penyerahan pengelolaan PDAM Tirta Bhagasasi, Cabang Wisma Asri, dan Cabang Pembantu Harapan Baru, kepada PDAM Tirta Patriot yang ditandatangi Walikota Bekasi, di Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, pada Selasa lalu (13/12), dan di hadiri oleh para direksi PDAM Tirta Bhagasasi, serta PDAM Tirta Patriot.
 
Membuat PDAM Tirta Patriot melakukan konferensi pers di ruang press room, Gedung Pemerintah Kota Bekasi, Senin (19/12).
 
Dalam konferensi pers itu, hadir staf, dan Direktur Umum PDAM Tirta Patriot, Sugiyanto, di dampingi Kabag Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jufri, dan Asda III, Dadang Hidayat.
 
Direktur Umum PDAM Tirta Patriot, Sugiyanto mengatakan, disini pihaknya sama dengan PDAM Tirta Bhagasasi, adalah operator. Maka itu, dalam penandatanganan beberapa waktu lalu (13/12), yang dilakukan antara direksi PDAM Tirta Bhagasasi dengan direksi PDAM Tirta Patriot, dan di hadiri Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, adalah penyerahan pengelolaan saja untuk Cabang Wisma Asri, dan Cabang Pembantu Harapan Baru.
 
Meskipun sudah ada draft penandatanganan antara kedua belah pihak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota dan Kabupaten Bekasi tersebut, namun secara pengelolaan belum dilaksanakan. 
 
"Ini bukan ambil aset, tetapi hanya mengelola, ini satu perusahaan di dua pemerintahan. Di hargailah air kita, dan dua tahun kita mengalah dengan tarif air yang dibawah standar," ungkap Sugiyanto saat konferensi pers, Senin (19/12).
 
Ia menjelaskan, Harga Pokok Produksi (HPP) dari PDAM Tirta Patriot untuk mengelola air curah sebesar Rp 4500 perkubik. Sedangkan tarif air curah yang di jual ke PDAM Tirta Bhagasasi sebesar Rp 3000, masih tarif lama.
 
Ditambahkan mantan pegawai PDAM Tirta Bhagasasi ini, pengelolaan yang dimaksud itu PDAM Tirta Patriot hanya mengelola manajemen, operasional di bawah pihaknya, asetnya tidak kemana-mana, dan nantinya ada hitung-hitungannya. 
 
"HPP kita Rp 4500 perkubik, selama 2014 itu kita mensubsidi ke PDAM Bahagasi yang konteknya PDAM besar. Kewajiban kita itu pelayanan loh, dengan harga air yang seperti ini merupakan kerugian bagi PDAM Tirta Patriot," bebernya.
 
Lebih lanjut, kata Sugiyanto, bicara soal tarif air, belum ada persetujuan harga air dari kedua belah pihak. PDAM Tirta Bhagasasi inginkan diangka Rp 3 ribu. PDAM Tirta Patriot minta grade, sekitar Rp 3500 sampai Rp 4000, pada waktu itu, tapi tidak ada kesepakatan.
 
"IT, dan keuangan masih dipegang PDAM Tirta Bhagasasi. Dengan masih perjanjian tarif air yang lama, kinerja kita jelek di hadapan BPKB Perwakilan Propinsi Jawa Barat.," tutupnya.
 
Ditempat sama, Asda III Pemkot Bekasi, Dadang Hidayat menuturkan, jadi antara PDAM Tirta Patriot, dan PDAM Tirta Bhagasasi itu belum ada serah terima aset, yang beberapa waktu lalu di tandatangani itu hanya serah kelola saja. Penyerahan kelola itu, adalah komitmen antar pimpinan BUMD tersebut, yang mana tahap pertama itu adalah Cabang Wisma Asri, dan Cabang Pembantu Harapan Baru.
 
"Tanggung jawab secara moral, dan moril bagi Pemkot Bekasi. Dalam rangka bagaimana melakukan hal sebaik-baiknya untuk pelayanan air bersih. Hitung-hitungan asetnya sedang di hitung secara apresial," tambahnya.
 
(oto/sl)