Permohonan Prabowo Agar Pendukung Tak ke MK Turunkan Tensi Politik

JAKARTA, suaralira.com - Prabowo Subianto meminta para pendukungnya tidak hadir di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan sekitar saat sidang perdana sengketa Pilpres 2019 pada 14 Juni mendatang. Pernyataan Prabowo dinilai bisa menurunkan tensi politik.
 
"Statement ini berguna untuk menurunkan tensi politik yang tinggi pascapilpres," kata pengamat politik Rico Marbun kepada wartawan, Rabu (12/6/2019).
 
Meski demikian, pernyataan Prabowo ini menurut Rico Marbun bisa juga diartikan lain. Dia menilai Prabowo ingin melakukan 'gencatan senjata'. Apa maksudnya?
 
"Hanya saja memang ini perlu dilihat lagi perkembangan gugatan di MK karena statement Prabowo juga menyiratkan bahwa aksi massa damai memang bukan sesuatu yang tabu: 'Dari awal saya dan Sandiaga Uno bertekad terus melakukam aksi damai'. Saya lebih melihat pernyataan ini adalah semacam 'gencatan senjata' sementara untuk melancarkan perjuangan atas gugatan Prabowo-Sandi," ucap Rico Marbun.
 
Rico Marbun menilai pernyataan Prabowo bisa juga menjadi suatu strategi tertentu. Sikap Prabowo yang meminta pendukung tak hadir di MK dipandangnya bisa jadi juga untuk memulihkan kepercayaan atas perjuangan politik mereka.
 
"Menurut saya pasca 21-22 Mei terjadi gelombang balik yang bisa berdampak kurang baik scara opini terhadap Prabowo-Sandi; tuduhan makar; tuduhan dalang kerusuhan; penangkapan orang-orang dekat BPN; tuduhan terhadap rencana pembunuhan 4 tokoh nasional," ucap Rico.
 
"Jadi di sisi lain, tone down statement oleh Prabowo memang perlu dilakukan untuk kembali memulihkan kepercayaan terhadap perjuangan Prabowo-Sandi. Jadi memang ini bisa dilihat dari strategi opinion control. Jadi yang jadi pertanyaan, ini pernyataan damai atau gencatan senjata sementara?" imbuh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Politik Median itu.
 
Prabowo sebelumnya menyatakan dia dan Sandiaga telah menyerahkan penyelesaian sengketa Pilpres 2019 lewat jalur yang konstitusional yakni melalui MK. Dia mengimbau para pendukungnya agar menghindari kekerasan. 
 
"Dari awal saya dan saudara Sandiaga Uno terus berpandangan dan bertekad untuk melakukan aksi-aksi damai menghindari semua kekerasan. Kalau pun ada kegiatan dan acara pernyataan pendapat di hadapan umum, tetap harus dilaksanakan dengan damai dan antikekerasan," kata Prabowo dalam video yang dikirimkan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
 
"Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apa pun di negara ini. Bukan seperti itu penyelesaian masalah bangsa dan negara yang kita inginkan. Karena itu, saya bersama Saudara Sandiaga Uno berharap semua pendukung kami selalu tenang, selalu sejuk, selalu damai, dan selalu berpandangan baik serta melaksanakan persaudaraan dan semangat kekeluargaan di antara sesama anak bangsa," sambungnya. (dtc/sl)