Ilustrasi

Ijazah Ditahan, Wali Murid Akan Surati Presiden

B BOGOR (JABAR), suaralira.com - Ijazah memutangkan SMK Informatika Bina Generasi (IBG) Kabupaten Bogor, menerima pihak sekolah. Perihal ini membuat niat orang tua siswa akan berkirim surat pada Presiden Jokowi.

 
Berbagai upaya telah diselesaikan, namun pihak sekolah bergeming dan tetap memegang ijazah putranya sampai-sampai tidak dapat digunakan untuk mencari kerja atau melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi alias para siswa yang ijazahnya tertahan diganggur jadi pilihan.
 
”Saya akan nekad berkirim surat ke Presiden Jokowi. Dalam waktu dekat surat akan disampaikan kepada Presiden melalui diantar Istana Presiden di Bogor. Agar surat cepat sampai dan tidak masalah lagi, ”kata Darhanah di Ciomas Bogor, Kamis (20/02/2020).
 
Para orang tua dibuat tak berdaya atas kebijakan sekolah, menahan ijazah, berdalih tunggakan SPP belum bayar. Padahal, sekolah yang memiliki 600 siswa itu, kegiatan belajar mengajar di topang dana BOS.
 
“Saya sudah berkali-kali mendatangi SMK IBG untuk memita kebijakan dan keringanan agar ijazah anak saya tidak ditahan. Tetapi pihak sekolah tetap tidak memberikan, karena tunggakan tidak dilunasi," katanya.
 
Dia menjelaskan, saat putranya ingin mempoto copy ijazah saja, diharuskan membayar setengah dari jumlah tunggakan. Sehingga mau tak mau putranya tak mendapatkan ijazah.
 
“Anak saya mau mencari kerja, butuh Ijazah sebagai persyaratan mutlak, tetapi ternyata pihak SMK IBG kukuh tak memberikan. Tidak ada kelonggaran yang diberikan dan dengan ditahannya Ijazah terpaksa anak saya tidak bisa bekerja dan memilih menganggur," keluh Derhanah.
 
Dikatakannya, “saya sudah bilang, anak saya mau melamar pekerjaan, nanti setelah bekerja, tunggakannya akan dilunasi walaupun dengan cara menyicil, tetapi tetap saja pihak SMK IBG tidak bisa kompromi. Saya minta fotocopy ijazahnya yang sudah dilegalisir, pihak sekolah meminta di bayar dulu setengahnya, baru fotocoppy ijazahnya diberikan." 
 
Sementara itu saat dikonfirmasi pihak Tata Usaha SMK IBG, Ekky Ayu, di damping guru PKN membenarkan kalau sekolahnya sampai saat ini masih menahan puluhan ijazah siswa yang sudah lulus dan tidak melunasi tunggakan SPP.
 
“Benar pak mungkin sekitar delapan puluh Ijazah, masih ada di sini, tetapi kami bukan menahan, kami hanya menyimpan ijazah para siswa yang sudah lulus. Hal ini dikarenakan mereka masih punya tunggakan. Silakan saja orang tuanya datang ke sekolah, nanti kami jelaskan permasalahannya,” kata Ekky Ayu Kamis (20/2/2020).
 
Ayu menegaskan, pihak sekolah memang merasa kerepotan atas tunggakkan para siswa ini. Pihak sekolah sedang mencari solusi dengan meminta bantuan kepada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) maupu kepada Badan Zakat Nasional (Baznas).
 
Setelah ada kesepakatan dengan para orang tua. Upaya tersebut guna meringankan beban sekolah atas tunggakan para siswa. Selama mengikuti pendidikan disini, para siswakan sudah mengikuti proses pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya masing masing.
 
Dikatakan Ayu, tinggal bagi para siswa dan orang tua dalam penyelesaian kewajibannya untuk sekolah. Silakan jika mau meminta ijazah asli dan sepanjang ada niat, untuk melunasi tunggakan sekolah akan diadakan pihak sekolah.
 
Ayu menambahkan, jika ada perusahaan yang menerima tetapi membutuhkan ijazah asli, kami akan mengantarkannya kepada perusahaan itu. 
 
Dan saat di perusahaan pihak sekolah akan menitipkan ijazah siswa ini agar dijaga dengan baik oleh perusahaan. Selamat datang, kami akan meminta perusahaan yang diminta, agar gajian dapat dituangkan untuk menyicil di sekolah, tutur Ayu.
 
Sementara Kepala Cabang Dinas (KCD) Kabupaten Bogor Dadang, saat persetujuannya belum berhasil ditemui. Dan menurut staf KCD, Ahmad mengatakan pihak pimpinan sudah pulang semua. (ag / sl)