Pekanbaru, Suaralira.com -- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Kota Pekanbaru yang beralamatkan di Jl Ronggowarsito I No 15, Kel Sukamaju, Kec Sail Kota Pekanbaru kini sedang mempersiapkan program "Satu Data Dalam Genggaman".
Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Pekanbaru, Zurdianto M Pd dijumpai awak media suaralira.com diruangannya pada Sabtu (20/3/2021).
Zurdianto M Pd menjelaskan, "Satu data dalam genggaman itu adalah satu teknologi program yang harus difokuskan". Dimana sekarang lebih kita fokuskan dalam zamannya dengan sebutan 4.0 (Poin Zero).
Sekarang ini zamannya TI (Teknologi Informasi), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT), yang menerapkan 4.0 (Poin Zero) yang semuanya bersifat digitalisasi.
Jadi SMP Negeri 13 menggunakan sistem informasi data, " Satu Data Dalam Genggaman".
Di sekolah ini punya 8 standar pendidikan yang kemudian dari 8 standar itu kita punya data. Semua data itu sudah tersimpan, baik itu data di komputer sekolah maupun di dalam komputer Dapodik.
Dapodik yaitu Data Pokok Pendidikan dengan sistem pendataan skala nasional yang terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional.
Juga data aplikasi sekolah kedepannya Kita siapkan di website sekolah, dan ini koneksi dengan Dinas Pendidikan punya sistem data yang sekarang sudah secara online semua.
Jika data ini dibutuhkan oleh Dinas Pendidikan sudah ada, di Dinas Pendidikan dalam hitungan cepat bisa dibuka.
Dinas pendidikan jika ingin membuka data tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan guru. Kepegawaian dan data guru disekolah, baik juga di sekolah lain yang ada di Dinas pendidikan bisa dibuka. Begitu juga disekolah, kalau guru dan siswa kita sudah ada datanya.
Zurdianto menambahkan, kedepannya ingin kembangkan baik itu data penilaian. Semuanya mencakup dengan bagian evaluasi program sekolah.
Nantinya ada di situ data siswa, ada disitu termasuk informasi ke orang tua. Kita akan ber Applikasi kehadiran siswa dan masuk hubunganya kepada orang tua.
Jadi anak atau siswa yang masuk ke sekolah misalnya jam 7, secara otomatis informasi sudah sampai ke orang tua siswa melalui hp android orang tua.
Baik orang tua yang mengantar anak dapat terpantau, juga dengan tugas-tugas nya. Misalnya dalam satu semester ada 10 tugas, jika siswa ini mengumpulkan nya 8 kali ini juga sampai ke orang tua.
Jadi kepuasan orang tua ada disitu, dan inilah yang kita gunakan sistem informasi yang 4.0 itu (poin Zero).
Sudah bukan hal baru dalam konsep ini, para guru sudah support semua di SMP 13 ini, yang artinya semuanya mendukung.
Zurdianto juga menyampaikan, sekarang sudah dilengkapi dengan buku (elektronik). Juga nanti dilengkapi dengan perpustakaan digital. Siswa dalam peminjaman buku tidak lagi langsung ke perpustakaan, tapi melalui aplikasi yang ada di android.
Semua sistem peminjaman buku siswa ada di handphone siswa. Diinstal buku pelajaran tersebut tinggal buka di hp langsung siswa dapat belajar, "ujar Zurdianto".
Kedepannya siswa tidak ada membeli buku lagi, sekolah sudah menyiapkan melalui dana bos. Program satu buku satu siswa. Itu harus sudah diterapkan, terutama dengan target dan sasaran kita adalah pengembangan literasi sekolah.
Nanti kita kembangkan disini selain perpustakaan digital dan juga gerobak membaca. Itu disiapkan untuk anak anak agar lebih suka membaca.
Juga sudah kita siapkan Al-Quran sebanyak 500 Al-Quran untuk program literasi nya agama. Ini langsung dari dana Bos kinerja, sebab ini tanggung jawab kita, "ujar Zurdianto.
Membaca Al-Quran waktunya yakni jam pagi sebelum kita masuk. Dilaksanakan dilapangan dipimpin oleh guru agama selama satu jam mengaji.
Kemudian ada tausiah dan terjemahan alquran, itu setiap hari sekarang, karena pandemi terputus. Namun kita tetap, kalau pagi diawal pelajaran melaksanakan mengaji.
Sekarang anak-anak baru selesai menghadapi ujian tengah semester. Kepada siswa, dalam waktu dekat hasil UTS akan kita bagikan. Kemudian siswa yang berhasil akan kita berikan sertifikat dengan nilai UTS nya bagus ataupun rangking kelas.
Sekarang karena belajar tatap mukanya daring maka diatur per 2 jam. Senin sama Rabu Kelas 9, Selasa sama Kamis kelas 7, Jumat dan Sabtu kelas 8. Ini disetujui oleh orang tua siswa melalui hasil musyawarah bersama.
Diakhir pertemuan, Zurdianto mengatakan, "atas nama sekolah, saya ikut Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian di masa Pandemi Covid 19 Region 9 secara virtual zoom di Jakarta".
"Saya termasuk salah satu peserta dari 3 peserta yang mewakili kota pekanbaru". Yang diselanggarakan Direktur Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, "ujarnya Zurdianto. (Jeff/sl)