BANYUWANGI (suaralira.com) - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengingatkan pers memiliki peran strategis penting karena bisa mempengaruhi kebijakan. Bahkan masyarakat lebih percaya kepada pers daripada partai politik.
"Karena itu pers diharapkan elegan, sportif, dan bisa menjaga organisasinya, " ujar Oesman Sapta ketika membuka Press Gathering Pimpinan MPR RI bersama Koordinatoriat Wartawan MPR, DPR, DPD RI, di Banyuwangi, Jumat (25/11/2016).
Menurut Oesman Sapta, perbedaan pendapat merupakan sesuatu yang wajar apalagi menjelang pemilihan kepala daerah. Pers menjadi kunci karena bisa mempengaruhi kebijakan. "Masyarakat lebih percaya kepada pers daripada partai politik walaupun terkadang apa yang ditulis pers suka salah. Tapi masyarakat suka," katanya.
Untuk publikasi MPR, Oesman Sapta juga berharap wartawan parlemen bisa menjaga kewibawaan MPR. "Berita tentang MPR harus solid. Wartawan parlemen harus menjaga kewibawaan MPR. Jangan malah menyerang MPR," ujarnya.
Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono mengungkapkan bahwa press gathering ini adalah kegiatan rutin dalam rangka meningkatkan kualitas publikasi di tiga lembaga parlemen yaitu MPR, DPR, dan DPD. "Publikasi ini merupakan edukasi politik dan demokrasi kepada masyarakat," katanya.
Ma'ruf menyebutkan tugas MPR adalah mensosialisasikan Empat Pilar MPR. Ini penting karena menyangkut ideologi negara. "Selain itu MPR juga memiliki tugas mengkaji sistem ketatanegaraan dan menyerap aspirasi masyarakat. MPR juga membangun karakter bangsa," ujarnya.
Pembukaan press gathering ini dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, anggota MPR Zainut Tauhid, Sirmadji, Ahmad Nawardi, Forkompinda Kabupaten Banyuwangi, serta wartawan Kordinatoriat Parlemen.
Sementara itu Bupati Banyuwangi memaparkan berbagai kemajuan daerah Banyuwangi. Di antaranya memperpanjang landasan bandara menjadi 2.200 meter dan sudah bisa didarati pesawat jet, pengurangan kemiskinan dari 24 persen menjadi 9,17 persen, income per kapita naik dari 17 juta menjadi 37,6 juta per tahun.
Bupati mengatakan sejak lima tahun terakhir memproteksi pasar rakyat. Karena itu di Banyuwangi tidak ada indomaret, alfamart, dan mall. Selain itu juga melarang buah impor. "Upaya ini telah meningkatkan income rakyat," ujarnya.
(bbg/sl)