Kombes Pol Susanto

Jelang Pemungutan Suara, Polresta Pekanbaru Turunkan Intel Awasi Politik Uang

PEKANBARU (suaralira.com) - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan telah mengerahkan intelijen dan berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilu setempat guna mengantisipasi terjadinya politik uang. 
 
"Anggota intelijen sedang bekerja dan kita mengantisipasi segala kemungkinan dalam rangka pengamanan Pilkada," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto dilansir Antara di Pekanbaru, Senin. 
 
Santo, sapaan akrabnya mengatakan hingga hari ini baik Polresta dan Panwas belum menemukan adanya "money politic" sebelum pemungutan suara. 
 
Meski begitu, ia memastikan selama masa tenang jajarannya terus meningkatkan koordinasi dan membuka pintu informasi selebarnya guna mengantisipasi hal tersebut terjadi. 
 
Santo menambahkan, Polresta Pekanbaru mengerahkan sebanyak 844 personel guna mensukseskan pemilihan walikota dan wakil walikota di Pekanbaru. 
 
Melengkapi Susanto, Komandan Distrik Militer 0301/Pekanbaru Letkol Inf Tunjung Setiabudi mengatakan 315 prajurit TNI siap mendukung pelaksanaan Pilkada 2017 di Pekanbaru. 
 
"Sesuai komitmen bersama, kalau ada tidak jujur, money politik, dan pembagian segala macam. Kita akan amankan," tegasnya. 
 
Dia mengatakan pada H-3 hingga H+3 Pilkada 2017 Pekanbaru, TNI Polri dan instansi terkait akan menggiatkan patroli. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menjaga Kota Pekanbaru tetap aman dalam setiap tahapan pesta rakyat. 
 
"Kita ingin Pilkada di Pekanbaru dijadikan acuan untuk daerah lain," jelasnya. 
 
Pertarungan pemilihan kepala daerah di Pekanbaru diikuti lima pasangan calon. Pasangan pertama Dr Syahril berpasangan dengan Said Zohrin. Kemudian nomor urut dua Herman Nazar dan Deviwarman. Kedua pasangan calon itu maju melalui jalur independen. 
 
Nomor urut tiga merupakan Pasangan petahanan Firdaus dan Ayat Cahyadi. Mereka diusung Partai Demokrat, PKS, dan Partai Gerindra.
 
Pasangan ke empat Ramli Walid-Irvan Herman diusung Partai Golkar, NasDem, Hanura, dan PKB. Ramli Walid adalah pegawai negeri Provinsi Riau yang menjabat Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah. Sedangkan Irvan Herman merupakan anak dari mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah.
 
Pasangan berikutnya nomor urut lima, Dastrayani Bibra-Said Usman diusung PDI Perjuangan dan PPP.