PELALAWAN (suaralira.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau memprediksi banjir yang saat ini terjadi di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui berpotensi meluas.
''Ada tiga desa yang kita waspadai berpotensi banjir,'' kata Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Penandio kepada Antara di Pekanbaru, Rabu, sebagaimana dilansir Antara.
Selain Lubuk Kembang Bunga yang saat ini terendam banjir setinggi 1,5 meter, dua desa lainnya yang berpotensi banjir adalah Desa Air Hitam di Kecamatan Ukui dan Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras.
Dia mengatakan ke tiga desa itu dilintasi Sungai Nilo yang saat ini meluap dan menyebabkan Desa Lubuk Kembang Bunga terendam.
''Kita telah siagakan tim SAR dan tiga perahu karet untuk mengantisipasi banjir yang meluas,'' jelasnya.
Dia mengatakan cuaca di Pelalawan saat ini cukup gelap dan potensi hujan masih tinggi. Kemudian ia mengungkapkan di Kabupaten Kuantan Singingi serta Indragiri Hulu yang merupakan muara Sungai Nilo juga terpantau masih hujan.
Sementara itu, kondisi banjir sendiri masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda akan surut.
''Kita pantau terus dan koordinasi terus untuk mengantisipasi peningkatan debit air Sungai Nilo,'' tuturnya.
Banjir yang saat ini terjadi di Desa Lubuk Kembang Bunga memaksa 50 keluarga harus mengungsi. Hadi mengatakan mereka mengungsi secara swadaya ke rumah kerabat yang tidak terendam banjir.
Meski begitu, Hadi mengatakan BPBD bersama dengan TNI dan Polri serta Dinas terkait telah mendirikan tenda, mengerahkan sembako serta membentuk dapur umum.
Melengkapi Hadi, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur mengatakan banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga telah menyebabkan seorang warga setempat meninggal akibat terseret arus.
Korban bernama Fernando (20) meninggal pada siang tadi setelah kelelahan akibat berusaha menyeberang sungai yang meluap dan berarus deras.
''Jasad korban ditemukan tidak jauh dari lokasi hilang,'' ujarnya. Rs/sl