JAKARTA (suaralira.com) — Wakil ketua DPR Taufik Kurniawan mengakui perspektif masyakarat kepada lembaga tinggi DPR kurang positif dalam lima tahun terakhir. Kurang bagusnya pandangan masyarakat kepada DPR juga sama dengan hasil survei terhadap lembaga tinggi negara ketika pada periode 2009-2014. Sejak 15 tahun terakhir, belum ada yang mencatat DPR meraih peringkat terbaik dalam pemberantasan korupsi maupun yang lain.
“Dalam survei tak ada yang memposisikan DPR itu bagus. Tidak ada itu, sepanjang sejarah republik ini. Tapi kita terima dengan kesabaran hati dan memahami posisi kita, “ ujar Taufik Kurniawan kepada pers saat konferensi pers di Media Center DPR RI, Kamis (23/3).
Didampingi Sekretaris Jenderal DPR Achmad Djuned yang baru saja dilantik, Taufik mengatakan DPR sebagai episentrum politik, posisinya terus memperoleh sorotan publik, dan sudah selayaknya harus mampu menjelaskan kepada publik menyangkut transparansi dan akuntabilitas publik. “Bagaimana agar episentrum politik, semua yang tertumpahkan ke DPR ini tetap bisa disalurkan dengan baik secara konstitusional.
“Yang penting terkait persepsi publik, kami mohon semua di lingkungan Kesekjenan maupun di anggota, marilah kita berikan informasi sedetail mungkin ke media. Kami akan berusaha menjadi yang terbaik dalam kaitan dengan hasil survei tadi itu, “ katanya.
Sementara Ahmad Djuned, Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga tinggi negara yang berisikan para wakil rakyat dalam memperjuang aspirasinya ke pemerintahan pusat memiliki tugas dan peranan penting dalam struktur tata kenegaraan di Indonesia. Oleh karenanya, perlu dibangun sistem komunikasi yang mampu menghubungkan masyarakat dengan Anggota DPR agar dapat lebih mudah menyalurkan aspirasinya.
Achmad Djuned berjanji pihaknya akan memperkuat basis Teknologi Informasi (TI) guna mendekatkan masyarakat dengan wakilnya dengan membuat website khusus Anggota DPR, sehingga masyarakat nantinya bisa dengan mudah memantau aktivitas para wakil rakyatnya.
“Terkait IT, kita sudah tahu persis ada website dpr.go.id dan sedang dirancang untuk website Anggota DPR. Jadi tidak hanya website DPR saja,” ujar Achmad Djuned.
Ia menuturkan hal itu guna masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan Anggota DPR dan mengetahui seluruh kegiatan setiap harinya. “Kenapa kita menyiapkan, yakni agar konstituen tahu kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Anggota DPR, dan juga masyarakat bisa berinteraksi dengan Anggota DPR,” jelas Djuned.
Melalui website tersebut, masyarakat bisa mengetahui kegiatan wakil rakyatnya saat melakukan rapat-rapat di DPR, kunjungan kerja ke daerah ataupun kegiatan di dapilnya. “Jadi bisa mengetahui kegiatan Anggota DPR baik di Senayan atau ketika berada di dapil ataupun di daerah lain. Masyarakat bisa berinteraksi melalui web Anggota DPR. Ini yang sedang kita kembangkan,” kata Djuned.
(bbg/sl)