LAMPUNG, suaralira.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menegaskan bahwa foto dirinya bersama Kapolri yang viral beberapa hari terakhir ini, baik di Whatsapp dan Media Sosial (Medsos) yang menggunakan kode tertentu dengan mengacungkan simbol ibu jari dan jari telunjuk seolah-olah mendukung salah satu pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut dua adalah tidak benar.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI kepada awak media saat mendampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo meninjau lokasi terdampak Tsunami Selat Sunda di Desa Way Muli dan Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, serta menemui para pasien di RSUD dr. H. Bob Bazar dan sejumlah pengungsi di Tenis Indoor Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (2/1/2019).
Dijelaskan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa, simbol atau kode yang digunakan oleh Akabri lefting 87 tersebut telah digunakan sejak pangkat Letnan Dua (Letda). “Kode itu menandakan sinergitas dan solidaritas angkatan untuk mempersatukan, dan sudah digunakan sejak saya dan pak Tito masih berpangkat Letnan Dua,” ujarnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali menegaskan bahwa, beberapa foto yang sempat viral tersebut tidak ada kaitannya dengan dukung mendukung salah satu pasangan Capres yang mengikuti Pilpres 2019.
“Penetapan pasangan Capres/Cawapres berlangsung pada September 2018, sedangkan foto tersebut diambil sebelum itu,” kata Panglima TNI..
Selanjutnya Panglima TNI menjelaskan bahwa, foto dirinya bersama Kapolri mengacungkan simbol dua jari merupakan simbol atau kode yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 dan Alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XX Lemhannas tahun 2015.
“Simbol yang digunakan oleh lefting 87, angkatan 92 serta Lemhannas XX itu adalah simbol untuk kebersamaan dan tidak ada maksud lain, karena foto tersebut diambil sebelum pasangan calon mengambil nomor urut,” ujarnya.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan kembali bahwa, TNI dan Polri tetap menjaga komitmen dan netral pada pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2019, karena netralitas adalah segala-galanya.
“Saya katakan bahwa, komando TNI dan Polri adalah satu, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Kita akan mensukseskan Pemilu 2019 serta memberikan jaminan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa pesta demokrasi tersebut akan berjalan aman, sukses dan lancar,” tutupnya.***(rls/red)