Jakarta, suaralira.com -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris berinsial Y alias Khodijah bunuh diri dengan meminum cairam pembersih lantai. Polisi menyebut, terduga yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah itu bunuh diri dengan minum pembersih lantai agar mati syahid.
Fakta itu terungkap dari hasil penelitian laboratorium forensik yang dilakukan usai Khodijah meninggal pada Kamis (20/3).
"Hasil labfor bahwa identik apa yang ada dalam isi perutnya yang disampaikan oleh dokter forensik dengan hasil olah TKP memang ditemukan cairan pembersih lantai," kata Dedi saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/3).
Upaya bunuh diri itu diperparah dengan kondisi Khodijah yang mengidap sakit asam lambung akut.
Akibatnya Khodijah pun mengalami pendarahan hebat dan meninggal dunia meski sudah mendapat perawatan medis.
Dedi menyebut aksi bunuh diri Khodijah dipengaruhi oleh paham radikalisme yang ia anut. Dia menyebut Khodijah bunuh diri karena ingin mati syahid.
"Bukan [takut diperiksa densus], memang ingin mati syahid begitu," ucapnya.
Sebelumnya, pada Senin (18/3) pagi, Y alias Khodijah ditemukan dalam kondisi lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Polda Metro Jaya. Lalu Khodijah dilarikan ke RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk mendapat perawatan medis.
Khodijah diringkus di Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (14/3) karena diduga sudah merencanakan serangan atau amaliyah bersama terduga teroris asal Sibolga, Sumatera Utara, Abu Hamzah (AH).
Masalah depresi jangan dianggap enteng. Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, mengalami krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi pihak yang bisa membantu, misalnya saja Into The Light (pendampingan.itl@gmail.com) untuk penduduk Jabodetabek atau Inti Mata Jiwa untuk penduduk Yogyakarta dan sekitarnya (intimatajiwa@gmail.com). (dhf/osc)
sumber : cnnindonesia